Berita: Ngobrol Bareng Masalah Qurban, Kerjasama PPTQ Ibnu Mas’ud dengan IKBSH Salulebbo

Rabu 21 Juni 2023. Sebentar lagi umat Islam akan melaksanakan syariat qurban yang tentunya membutuhkan bekal keilmuan. Melihat urgensi ilmu terkait syariat qurban ini, pengajar PPTQ Ibnu Mas’ud bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Besar Alumni Pesantren Husnayain (IKBSH), Salulebbo mengadakan diskusi ilmiah atau ngobrol bareng terkait ibadah qurban ini. Diskusi kali ini dikemas dengan sangat epik dan santai dengan tema yang cukup penting, yaitu “Esensi Ibadah Qurban Bagi Umat Islam”.

Bagi umat Islam, syariat qurban tidak hanya sebatas menyembelih binatang ternak. Melainkan di dalamnya terdapat esensi dari ibadah tersebut yang setidaknya dapat dibagi menjadi 3 esensi, yaitu:

  • Pertama: ketakwaan kepada Allah. Artinya ber-qurban merupakan bukti dari ketakwaan seseorang, dan ketika ber-qurban pun harus dilandasi dengan keimanan serta ketakwaan. Demikian itu karena keridhaan Allah akan dapat dicapai dengan ketakwaan seseorang, bukan sebatas karena telah ber-qurban. Allah berfirman:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ (سورة الحج: 37)

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al Hajj: 37)

  • Kedua: bentuk rasa syukur kita kepada Allah atas banyaknya nikmat yang Allah berikan, termasuk nikmat binatang ternak. Demikian itu karena Allah telah memberikan banyak sekali karunianya yang wajib untuk kita syukuri. Salah satu cara bersyukur adalah dengan ber-qurban, di mana Allah berfirman:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (سورة الكوثر: 1-2)

Sungguh, Kami telah memberimu nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah

  • Ketiga: menumbuhkan jiwa sosial atau saling berbagai antar sesama. Ber-qurban tidak hanya ibadah yang terkait hubungan manusia dengan Allah, melainkan juga bersifat sosial kemasyarakatan, sehingga dengannya akan menumbuhkan sikap saling berbagai antara sesama. Bahkan karena pentingnya masalah ini, Rasulullah pun mengancam bagi sesiapa yang memiliki kelapangan rizki namun tidak mau ber-qurban. Rasulullah bersabda:

مَن كان له سَعَة، ولمْ يُضَحِّ، فلا يَقْرَبَنّ مُصَلّانا

Barang siapa yang mempunyai keluasan rizeki dan tidak berkurban, maka jangan pernah mendekati tempat shalat kami”. (HR. Ibnu Majah: 3123)

Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu untuk ber-qurban dan dengannya semoga kita termasuk orang-orang yang bertakwa, pandai bersyukur dan senantiasa memberi manfaat kepada orang lainnya. [AS]

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *