Ibu, Bekal Terbaik untuk Anak Kita Itu Apa Saja Sih? Begini Penjelasan Ustadz Feri Nuryadi
Purbalingga (1/8/2022)- Setiap kita sebagai orang tua berusaha selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak. Termasuk dalam hal bekal yang ditinggalkan untuk mereka ketika kita telah meninggal dunia.
Lalu, bekal apa yang terbaik yang bisa kita berikan kepada anak-anak? Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Ibnu Mas’ud, Desa Gemuruh Kecamatan Padamara, Purbalingga, Ustadz Feri Nuryadi mengatakan, harta, bahkan kesenangan dunia lainnya seringkali menjadi prioritas utama yang dipersiapkan untuk anak.
“Padahal sejatinya yang perlu dipersiapkan oleh orang tua sebagai bekal anak bukan hanya perkara dunia, melainkan juga perkara akhirat dengan mengenal agamanya sendiri,” katanya saat mengisi tausiyah Kajian Umum di Rumah Qur’an (RQ) Ar-Rafa, Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, Ahad (31/7).
Sebab hal ini akan menentukan nasib sang anak dan merupakan kewajiban dari orang tua. Ketika anak tidak dididik dan kemudian berbuat salah, maka orang tuanya lah yang turut menerima akibat sebagai konsekuensi tanggung jawab.
“Maka bekal utama yang semestinya diberikan orang tua kepada anak adalah tentang aspek ukhrawi, seperti ketauhidan yang memupuk keimanan anak kepada penciptanya, Allah Ta’ala,” kata Ustadz Feri.
Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata, “Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.” (Tuhfah al Maudud, hal. 123).
Berikut ini contoh wasiat-wasiat para orang tua pilihan yang diabadikan di dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah.
1. Wasiat Allah Untuk Anak Adam
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS. An-Nisa: 9)
2. Wasiat Nabi Ibrahim Untuk Anaknya
وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (QS. Al-Baqarah: 132).
3. Wasiat Nabi Ya’kub Untuk Anaknya
أَمۡ كُنتُمۡ شُهَدَآءَ إِذۡ حَضَرَ يَعۡقُوبَ ٱلۡمَوۡتُ إِذۡ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعۡبُدُونَ مِنۢ بَعۡدِيۖ قَالُواْ نَعۡبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ ءَابَآئِكَ إِبۡرَٰهِۧمَ وَإِسۡمَٰعِيلَ وَإِسۡحَٰقَ إِلَٰها وَٰحِدا وَنَحۡنُ لَهُۥ مُسۡلِمُونَ
“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (QS. Al-Baqarah: 133).
4. Wasiat Lukman Untuk Anaknya
يٰبُنَىَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَاۡمُرۡ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَانۡهَ عَنِ الۡمُنۡكَرِ وَاصۡبِرۡ عَلٰى مَاۤ اَصَابَكَؕ اِنَّ ذٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ الۡاُمُوۡرِ
“Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.” (QS. Lukman: 17).
5. Wasiat Umar bin Abdul Aziz Untuk Anaknya
إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ
“Sesungguhnya pelindungku ialahlah yang telah menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.” (QS.Al-A’raf: 196).
6. Wasiat Nabi Muhammad SAW Untuk Fatimah
وَيَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَلِينِى مَا شِئْتِ مِنْ مَالِى لاَ أُغْنِى عَنْكِ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا
“Wahai Fatimah puteri Muhammad, mintalah padaku apa yang engkau mau dari hartaku, sesungguhnya aku tidak dapat menolongmu sedikit pun dari Allah.” (HR. Bukhari no. 2753 dan Muslim no. 206).
“Jika kita hubungkan dengan zaman sekarang, justru godaan yang menggoyahkan akidah semakin banyak dan berat. Ada banyak pengaruh negatif yang mungkin saja didapatkan anak melalui kecepatan informasi di berbagai media. Oleh karena itu para orang tua perlu menyiapkan bekal dan mewasiatkan hal-hal yang baik untuk anak-anaknya,” tandasnya.
Pimpinan RQ Ar-Rafa Ustadz Rahmandany mengatakan, kajian umum yang diadakan sebulan sekali ini diikuti masyarakat sekitar. Namun sebagian besar yang datang adalah wali santri.
“Tujuan diadakannya kajian rutin bulanan adalah memberikan wadah belajar bagi masyarakat sekitar Rumah Qur’an’an, agar masyarakat memiliki pengetahuan Islam yang luas, juga menjadikan masyarakat sekitar bersatu dengan ukhuwah Islamiyah, tidak terkotak kotak dengan golongan tertentu,” katanya.
Dia menambahkan, saat ini jumlah keseluruhan santri RQ Ar-Rafa sebanyak 133 santri. Kebanyakan santri anak, sebagian ibu-ibu, plus ada juga santri bapak-bapak 3 orang. Mereka diajar oleh 1 ustadz dan 2 ustadzah.(ais)
1 Response
[…] Baca Juga: http://ibnumasud.net/ibu-bekal-terbaik-untuk-anak-kita-itu-apa-saja-sih-begini-penjelasan-ustadz-fe… […]