Apa Saja Bekal yang Kita Siapkan untuk Akhirat, Begini Jawabannya

Purbalingga (12/8/2022)- Tujuan utama kehidupan manusia adalah untuk mejadikan waktu dan usia sebagai ladang amal demi mempersiapkan hari kemudian yaitu alam akhirat.

Allah telah menjelaskan dalam kitab-Nya: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku” (QS. Adz Dzariyat : 56)

“Dalam ayat tersebut Allah Ta’ala menjelaskan kepada kita bahwa tujuan diciptakannya kita di dunia adalah untuk beribadah kepada-Nya, dengan kata lain inilah yang disebut menyiapkan bekal untuk hari kemudian,” kata Ustadz Syafiq Hidayatullah, pengajar di Pondok Pesantren An Nur, Kutasari.

Dia mengatakan hal itu saat menjadi pembicara dalam Pengajian Rutin Ahad Pagi di Rumah Qur’an Jariqu (RQJ) di Kelurahan Wirasana, Kecamatan Purbalingga, Ahad (7/8). Kegiatan bulanan tersebut diikuti wali santri dan santri dewasa.

Bagaimana kita bisa menyiapkan bekal jika usia dan waktu kita hanya habis berkecimpung dengan problematika pribadi kita. Maka salah satu cara untuk menyiapkan bekal kita untuk kehidupan berikutnya adalah mencari ilmu.

“Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap seorang muslim dalam kehidupannya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad yang َartinya: Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan.” (HR Ibnu Majah),” katanya.

Hadist tersebut merupakan pesan yang Beliau sampaikan agar kita menjadikan mencari ilmu sebagai prioritas dalam kehidupan di dunia ini, mengingat fungsi dari mencari ilmu adalah untuk menyiapkan bekal kehidupan berikutnya.

“Dalam catatan mulia sejarah perjalanan beliau, Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mencontohkan kepada kita bahwa semangat yang dibangun oleh beliau kepada para sahabat adalah semangat mencari ilmu,” ujarnya.

Sebagaimana beliau memiliki majlis Arqam bin Abil Arqam pada masa awal penyebaran syariat di Makkah. Beliau mengajarkan wahyu yang beliau dapat melalui rumah Arqam bin Abil Arqam, beliau mengumpulkan para sahabat dan mengedukasi mereka. Selain itu kita bisa melihat adanya budaya thalabul ilmi yang dibawa oleh Rasul ke Madinah.

“Bisa kita jumpai dalam catatan sejarah adanya kelompok belajar Ahlus Suffah yaitu sekelompok sahabat yang mendedikasikan dirinya untuk ilmu. Mereka tingaal di serambi masjid Nabawi seraya meraup ilmu dari Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam,” katanya.

Berbeda dengan ummat beliau dewasa ini, lebih asyik dengan urusan dunia dan problematika kehidupannya daripada sibuk dengan keilmuan dan mensolusikan problematika dengan keilmuan yang didapat.

“Yang menjadi pertanyaan adalah, ilmu apa yang harus kita pelajari?
Dalam hal ini telah banyak ulama yang menjelaskan bahwa ilmu tentang Al Qur’an lah yang menjadi prioritas bekal keilmuan kaum muslimin,” kata Ustadz Syafiq.

Mengapa harus Al Qur’an dulu yang kita pelajari sebelum keilmuan yang lainnya? Karena di dalam aQur’an terdapat hikam dan petunjuk kebaikan bagi ummat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

Sebagaimana firman-Nya dalam Al Baqarah ayat 256. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, ِDia memberi hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki, dan barangsiapa yang diberi hikmah maka sungguh ia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tiadalah mengambil pelajaran kecuali ulul albab. (QS Al Baqarah: 269)

Mengenai ayat ini Ibn Abbas menyatakan bahwa anugerah hikmah adalah pengetahuan akan al-Quran, nasikh dan mansukhnya, muhkam dan mutasyabihnya, awalan dan akhirannya, halal dan haramnya, juga hal lain yang mendasar tentang Al Qur’an.

Selain keilmuan, kita juga perlu menyiapkan amal yang lain untuk menyiapkan kehidupan kita selanjutnya.

“Dalam hal ini ulama sepakat bahwa beramal adalah kewajiban hamba di dunia, adapun setelah mati maka semua hubungan manusia dengan yang lainnya akan putus kecuali 3 perkara, yaitu; shodaqah jariyyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang mendoakan kedua orangtuanya,” jelasnya.(ais)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *