Kajian Bulanan Wali Santri: Eksistensi Perjuangan Melalui Pendidikan

Rabu, 11 Desember 2024. Pada hari ini, di tengah dinginnya malam, tepat jam 20.00 WIB, alhamdulillah para wali santri PPTQ Ibnu Mas’ud menghadiri kajian online bersama ustadz PPTQ Ibnu Mas’ud, Ust. Amir Sahidin, M.Ag. Meskipun diiringi dengan dinginnya malam dan sinyal yang tak stabil, namun kajian rutin wali santri ini berjalan dengan lancar dan penuh kehangatan materi dan obrolan-obrolan untuk saling bersinergi mendidik anak generasi.

Dalam kajian ini, pemateri menjelaskan tema yang sangat penting, yaitu tentang eksistensi perjuangan melalui pendidikan.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa perjuangan untuk terus menjadi manusia yang bermanfaat memiliki banyak dimensi, baik melalui pendidikan, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, militer dan lain sebagainya. Namun dari banyaknya dimensi perjuangan tersebut—tanpa merendahkan yang lain—perjuangan melalui pendidikan cukup strategis karena bebarapa hal:

Pertama: Pendidikan dapat mencetak para pakar, baik pakar politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan dan pakar kemiliteran. Kesemuanya, tentu sangat membutuhkan ilmu yang bisa didapat melalui pendidikan.

Kedua: Pendidikan dapat memiliki usia yang pajang dan terus eksis meskipun telah ditinggal oleh para perintis dan terjadi banyak dinamika. Universitas Al-Azhar di Mesir, misalnya, dalam sejarahnya telah berdiri sejak tahun 970 Masehi, sehingga usianya telah seribu tahunan lebih, namun hingga kini masih eksis. Universitas Hunan di Tiongkok pun demikian, telah ribuan tahun namun masih eksis hingga kini, meskipun telah bediri sejak 976 Masehi. Demikian pula, Universitas Bologna di Italia yang kini telah berusia 936 tahun semenjak didirikan pada tahun 1088 Masehi.

Tidak hanya itu, pendidikan pesantren di Indonesia pun hingga kini ada yang telah berusia ratusan tahun, seperti Ponpes Sidogiri, misalnya, telah berusia 279 tahun, dari awal didirikannya pada tahun 1745 Masehi. Ponpes Lirboyo pun dimikian, telah ratusan tahun namun masih eksis hingga kini, meskipun telah berdiri sejak 1910 Masehi. Demikian pula ada yang hampir seratus tahun seperti Pondok Modern Darusalam Gontor yang telah berdiri sejak 1926. Semua merupakan bukti dapat eksisnya perjuangan melalui pendidikan.

Ketiga: Pendidikan juga merupakan wasilah dakwah dan bernilai jariah. Hal ini menarik, karena ilmu yang diajarkan dalam pendidikan tentu akan terus bernilai pahala jika diamalkan dan disampaikan kepada orang lain. Maka, perjuangan melalui pendidikan merupakan perjuangan yang menguntungkan sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan yang kekal dan abadi di kampung akhirat nanti.

Semoga Allah mudahkan kita semua menjadi pendidik yang terbaik bagi generasi-generasi saat ini dan yang akan datang di kemudian hari, aamiin ya Rabb.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *